TIDAK SEMUA HAL HARUS DISEPAKATI.

Bercerita tentang perbedaan, semua yang ada di muka bumi ini mungkin tidak ada yang persis sama di ciptakan oleh Yang Maha Pencipta, bahkan saudara kembar identik pun tentu kita semua setuju masih terdapat perbedaan-perbedaan .

Kesepakatan atas perbedaan tentunya kita mengerti dan pahami bertujuan agar kita meraih kedamaian baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat.

Kedamaian dalam keluarga dan masyarakat akan dapat dicapai bila kita mengerti bahwa tidak semua hal harus kita sepakati.

"Kita harus sepakat, bahwa tidak semua hal harus disepakati." Ada hal yang perlu disepakati dan ada hal yang perlu dibiarkan menjadi kewenangan orang lain.

Saya teringat akan cerita seorang sahabat bersama pasangannya yang memiliki perbedaan dalam hal prinsip. Perbedaan tersebut menjadi permasalahan yang tak dapat terselesaikan seakan tak pernah ada kesepakatan sebagai titik temu untuk mencapai kedamaian. Memang pada akhirnya tak ada kesepakatan sehingga tak ada kedamaian.

Saya pun sulit untuk mengerti dan memahami kenapa tak bisa ada kesepakatan untuk sama-sama memahami perbedaan sehingga tak ada kedamaian. Mungkin solusinya adalah bahwa tidak semua perbedaan harus disepakati bersama. Biarkanlah perbedaan tetap berbeda. Tetaplah Damai.

Masalahnya adalah apakah lingkungan budaya yang sudah terbentuk ribuan tahun yang tidak menerima, tidak mengerti dan tidak memahami perbedaan prinsip tersebut dan mengharuskan adanya kesepakatan, sehingga jika tidak sepakat maka tak ada kedamaian.

Kita hidup dalam lingkungan sebagai bagian dari lingkungan kitalah yang menyesuaikan diri dengan lingkungan, bukan lingkungan yang menyesuaikan diri dengan kita. Sepakatkah kita tentang ini...sepakat atau tidak sepakat adalah PILIHAN. Kita berhak memilih, konsekuensinya tentunya juga sudah baku..

Semoga fikiran yang awam ini, mengundang arahan dari semua sahabat untuk memberi saya pengertian agar lebih memahami Mengatasi Perbedaan - dengan TIDAK SEMUA HAL HARUS DISEPAKATI.